Tips Sukses Menjadi Karyawan Kantoran

Tips Sukses Menjadi Karyawan Kantoran. – Supaya dapat menjadi karyawan yang baik, perlu kamu jalani berbagai proses yang baik sekaligus mengetahui jurus jitu untuk menjadi karyawan yang ideal itu seperti apa. Seseorang yang tidak punya bayangan mengenai bagaimana cara menjalankan perusahaan dengan baik, tidak patut menjadi karyawan.

Perlu adanya konsep yang jelas, seperti konsep usaha yang akan dijalani, cara menerapkan manajemen keuangan, cara mengelola pekerjaan  dan cara mencari channel usaha yang ada kaitannya dengan usaha yang akan dijalankan. Lalu bagaimana metode supaya kamu tidak selamanya menjadi karyawan? Simak tips dari kamu ini baik-baik.

Tips Sukses Menjadi Seorang Karyawan Kantir.

 

1. Mengenal Sistem Perusahaan.

Perusahaan selalu punya  sistem, dan lembaga yang bagus memiliki sistem auto pilot, biasanya sudah diaplikasikan pada perusahaan besar. Seperti misalnya perusahaan tersebut sudah tersetting sedemikian rupa sehingga dapat menjalankan proses kerja dari A-Z.

Kamu bisa mencari tahu mengenai sistem yang sedang dipakai oleh perusahaan tersebut, tetapi jangan mengalihkan perhatian pada jobdesk yang menjadi tanggung jawab milikmu, santai saja. Lebih penting lagi kenali sistem yang diterapkan pada bagian yang kamu tempati. Jika sudah sangat paham, lalu lanjutkan pada sistem yang dipakai pada bagian lain.

Misalnya sekarang kamu ada dibagian produksi, kenali sistem pada bagian produksi sedetail mungkin, dan jika sudah paham lanjutkan untuk mencari tahu sistem yang diterapkan dibagian lain seperti accounting, marketing, kamuistrasi, HRD dan seterusnya.

 

Baca juga : Cara Menanyakan Lowongan Kerja Via Telepon Langsung

 

Penting untuk kamu ketahui, jangan mencoba melakukan sesuatu yang bukan menjadi keahlian dirimu, karena kamu dapat melanggar SOP yang telah ditetapkan kepada mu. Sebagai contoh, kamu berada di divisi produksi, kemudian kamu masuk pada sub divisi mekanik untuk bekerja sebagai mekanik. Kalau sudah begini, kamu hanya menunggu saja SP atau PHK.

 

2. Belajar Mengelola Perusahaan.

Menjadi salah satu kesempatan terbaik dalam belajar bagaimana mengelola perusahaan, karena kamu sedang pada posisi di dalam perusahaan sekaligus memegang salah satu pekerjaan di perusahaan itu.

Karyawan yang menurut ialah yang dapat membaca proses di dalam perusahaan. Ada banyak sekali bagian di dalam perusahaan yang bekerja sesuai job descriptin. Jika kamu dapat mengenali dan memahami bagaimana bagian-bagian ini berjalan, maka kamu punya kesempatan untuk memahami cara menjalankan perusahaan.

3. Menghindari Karyawan Penjilat

Orang orang penjilat ialah mereka yang memiliki karakter dan sifat rendah yang tega memakan perasaan teman kerjanya sendiri, biasanya dilakukan demi mencari perhatian lebih dari atasan dan demi mengamankan posisinya di perusahaan. Kamu sering menjumpai para penjilat dalam perusahaan, dan bahkan pernah mendapat masalah darinya. Namun kamu memilih untuk membalas kelakuannya dengan cara keluar dari perusahaan, karena menurut kamu itu tidak penting.

 

Jika kamu menginginkan tidak menjadi karyawan seumur hidup, hindari sifat-sifat seperti itu karena hanya akan meninggalkan masalah untuk ke depannya. Kendati kamu mendapati keuntungan saat itu juga, namun itu tidak bagus.  Ada baik sobat bersikap tertutup dan tidak menyampaikan pengetahuan dan impia besarmu kepadanya, karena dapat jadi pengetahuan dan impianmu akan dipersoalkan olehnya.

 

4. Berlaku Baik Kepada Rekan.

Prinsip dulu ketika menjadi karyawan ialah, harus menjaga hubungan baik dengan rekan kerja atau karyawan lain. Karena menurut kamu mereka ialah aset masa depan. Hubungan yang terjalin baik dengan karyawan lain, ialah modal utama untuk melanjutkan masa depan.

 

Atasan itu ialah prioritas kedua sesudah teman kerja, yang berarti bahwa prioritas utama ialah rekan kerja.  Ingin menjadi karyawan ialah milik para karyawan, seorang Atasan tidak memiliki perasaan menjadi karyawan, karena ia bukan karyawan. Namun tidak bagi karyawan, ini ialah keuntungan tersendiri untuk dapat saling mengerti dan memahami.

 

Ketika kamu keluar kerja, justru teman-teman kerja inilah yang hadir pertama kali untuk membantu mu mencari pekerjaan baru. Bahkan ketika kamu mencoba merintis usaha sendiri, merekalah yang membantu memberi masukan atau bahkan menjadi konsumen pertama. Ini berlaku karena kami saling menjaga hubungan.

 

5. Membuat Rencana Usaha.

Apa usaha yang akan kamu terapkan ke depannya, hanya kamu yang dapat menentukan, pilihlah usaha yang kamu sukai. Misalnya kalau kamu suka memasak, bukalah restoran atau tempat makan sederhana. Atau jika kamu sedang menggambar, kamu dapat memilih menjadi arsitek, dll.

 

Usaha yang dibuat berlkamuskan kesenangan si pembuatnya cenderung lebih banyak menuai hasil ketimbang mereka yang membangun usaha hanya karena usaha tersebut sedang trend. Usaha dapat berarti sense, dan sense ini lebih mudah dikendalikan oleh mereka yang menyukai.

 

6. Mempersiakan  Modal

Kenapa kamu menempatkan modal di posisi sesudah konsep usaha? Itu karena rencana usaha lebih penting ketimbang modal itu sendiri. Banyak orang beranggapan bahwa memiliki modal ialah langkah utama. Namun menurut kamu malah sebaliknya, modal itu ialah pilihan kedua sesudah rencana usaha ada.

 

Modal dapat ditentukan besarannya jika sudah tahu usaha apa yang akan diterapkan. Jadi kamu dapat tahu kebutuhan apa saja yang diperlukan. Ingat, banyak orang memakai uangnya sebagai modal dan bingung apa yang akan dilakukan sehingga ia mengeluarkan modal untuk kebutuhan yang tidak direncanakan sebelumnya. Tentu ini tidak baik.

 

7. Mencari Calon Klien.

Kolega yang kamu maksud di sini ialah mereka yang berpengalaman dalam suatu bidang dan sekiranya dapat kamu ajak kerjasama nantinya. Tidak perlu terburu-buru menyampaikan maksud dan tujuanmu kepadanya, toh kamu tidak sedang cepat-cepat ingin mendirikan perusahaan bukan?

 

Menjadikan calon kolega ini sebagai teman, ialah modal utama untuk lebih dekat dengannya. Hubungan yang dibangun atas dasar pertemanan, jauh lebih mudah dijalani ketimbang menjalin hubungan untuk langsung kerjasama.

 

Carilah orang seperti tersebut demi tujuan mengaplikasikan impianmu, mereka akan mendengar penjelasanmu saat sudah dekat. Sebaiknya kamu selektif dalam memilih, kalau dapat jangan cari teman kerja yang sekiranya nanti menjadi saingan bisnis. Punya model usaha yang sama boleh saja, tapi tidak untuk menyaingi, kalau dapat saling menguatkan.

 

8. Resign atau Tetap Menjadi Karyawan.

Membuat keputusan itu harus, namun jangan sampai salah mengambil keputusan. Timbanglah terlebih dahulu segala konsekuensinya sebelum memutuskan, karena apa yang sudah kamu ambil sebagai keputusan bakal kamu jalani sendiri.

 

Kata Penutup….

Dari artikel di atas kami mengajak pembaca untuk berpikir lebih efektif terkait posisi sebagai karyawan, dan beberapa poin menjelaskan kiat-kiat berpikir cemerlang yang dapat kamu terapkan jika sudah tidak betah lagi menjadi karyawan.

Suport By: Gallery Helm Tabanan.